Sunday 30 September 2007

Kawasaki Disease - Penyakit Langka

Subject: [hardrockfm] Sedikit tentang Kawasaki Disease (KD) - Penyakit Langka
From: "Lina R"
Date: Wed, September 26, 2007 12:53 pm

Guys, gw denger penyakit ini udah cukup lama dr sahabat gw yg bermukim di Sydney Aussie. Anaknya sempat terkena penyakit KD ini. Memang penyakit langka, ada 5000 anak/thn yg terkena penyakit ini. Tahun ini wabah penyakit ini sedang menyerang Jakarta, 2 org keponakan gw sudah terkena penyakit ini. Be careful ya para ortu. Jgn smp telat penanganannya.

Dear all parents,
Saya seorang , ibu dari Grace (8 th). Saya mau sekedar sharing dgn temen2 semua tentang **Kawasaki Disease (KD).** *
*Tanggal 4 Juli, Grace mengidap KD. *

*Ceritanya begini :** *

Pada hr 1 Grace panas tinggi (39 derajat) dan tidak turun2 sehingga sy bw ke RS GM (jkt barat) tetapi pada waktu itu dokter sedang ada seminar di bdg sehingga yang ada hanya dokter jaga, kata dokter hanya virus biasa n diberi obat tapi keesokan harinya masih panas tinggi dan keluar bercak2 merah seperti campak, lidah & matanya juga merah. *

*Saya bawa lagi ke RS, dikasih obat penurun panas yang dimasukkan ke dalam anus tetapi panasnya juga tidak turun, saya telp ke dokter langganannya dan kebetulan besoknya dia sudah ada di jkt. *

*Keesokannya saya bawa dia ke dokter tsb, dokter bilang ini ada ciri2 ke KD ini tapi belum pasti karena harus ditest, malemnya Grace diopname. *

*Setelah ditest, kata dokter infeksi saluran kencing, besoknya lagi kata dokter ada flek di paru2 dan diberi antibiotik dosis tinggi tapi tetap saja suhu badannya semakin tinggi mencapai 41 drjt. *

*Saya sangat khawatir dan saya coba utk mencari informasi tentang KD ini, kemudian saya telp ke dokter lain.*

*Dokter itu blg ini ciri2 KD dan ketika saya bilang ke dokter anak saya bahwa ini KD tetapi dia masih belum yakin, pada waktu itu sudah hari ke 10 anak saya sakit dan di telapak kaki & tangan sudah mengelupas kulitnya terus diambil darah lagi dan dokter itu baru yakin kalo Grace mengidap KD karena trombosit naik mencapai 550rb (normal 200rb).*

*Saya sangat kecewa dgn dokter tersebut yang menurut saya dia tidak berpengalaman pdhal dia bilang dia sudah pernah menangani anak yg mengidap KD. Saya disuruh membeli obat namanya Gamma Immune seharga 3,5jt/botol dimana Grace memerlukan 10 botol.*

*Hari itu juga saya membeli dan diberikan kpd Grace (diinfus), akhirnya panasnya baru turun.*

*Setelah itu 2 hr diinfus dgn obat tersebut, Grace diperbolehkan pulang. *
*Tetapi setelah 2 hari di rumah,Grace mengidap serangan jantung. *
*Saya langsung bawa dia ke RSJ Hrp Kita dan dokter blg dia terserang serangan jantung dan koroner jantungnya membengkak mencapai 11 mm (normal 2mm) dimana penyakit ini biasanya menyerang org dewasa n dia pertama kali menangani anak kecil spt Grace.*
*Dia diopname di RSJ HK selama 2 mgg dan sampai skg koroner jtgnya msh membengkak dan dokter bilang akan memakan waktu cukup lama (mungkin sampai dewasa) koroner tersebut baru bisa normal. *

*Sebenarnya jika dokter tsb bisa lebih cepat mendiagnosa KD itu dan diberi obat secepatnya, koroner jantungnya Grace tidak akan membengkak spt ini.*

*Penyakit ini memang mengakibatkan kerusakan pada koroner jantung jika terlambat diberikan obat tsb.* Mungkin ibu2/bpk2 sudah membaca cerita saya ini sebelumnya, saya pernah mengirim email seperti ini tahun lalu dan saya banyak mendapatkan tanggapan hingga akhirnya saya menemukan dokter yang benar2 ahli KD, namanya Dr. Najib Advani.*

*Pd wkt dirawat di RSJ, banyak sekali wartawan2 media TV dtg kesana untuk mewawancarai kami.* Kami pernah ada di Kompas & berita2 di TV juga.*

*Penyakit ini menyerang anak2 balita terutama laki2 dan sy harap kalian semua dpt memperhatikan anak2nya yg dimana ciri2 KD sbb :*
*1. **Panas tinggi (38-41 derajat) selama berhari2*
*2. **Bercak2 merah seluruh badan, lidah & mata merah*
*3. **Ada pembengkakan di belakang telinga*
*4. **Infeksi saluran kencing*
*5. **Flek di paru2*
*6. **Trombosit naik (bisa mencapai 1jt)*
*7. **Pengelupasan kulit jari tangan & kaki (pd hari ke 10)*

*Banyak dokter anak yang belum begitu mengetahui tentang penyakit ini, saya sering mendapatkan telp dari ortu2 yang anaknya mengidap KD dan dokternya tidak mengetahui KD itu dan saya sarankan utk ke Dr. Najib (ahli jantung anak).*

*Dia praktek di RSCM, Bintaro, RSIB Harapan Kita & Siloam Gleneagles.*

*Kondisi Grace sekarang dia masih harus minum obat pengencer darah setiap hari, test darah setiap 2-3 mgg karena darahnya tidak boleh mengental (bisa terjadi penyumbatan), tidak boleh terlalu capek (olahraga).*


*Kondisi sekarang dia sudah mulai stabil dan tidak ada keluhan meskipun masih ada pembengkakan di koronernya.*Saya harap informasi ini dapat berguna bagi semua serta dapat diberitahukan kepada ortu2 lain*

*Semoga dapat dijadikan perhatiannya bagi seluruh anak Indonesia.*

Saturday 15 September 2007

My Proyek Akhir

ANALISIS IMPLEMENTASI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
PADA PROGRAM KEAHLIAN USAHA JASA PARIWISATA
SMK NEGERI 4 MAKASSAR[1]
Mustafa[2] , Surya Fajar Budiman, M.M Par[3]

ABSTRACT
This research is analyzing the implementation of competency based training at tours and travel department SMK 4 Makassar with the three component standards of implementation of competency based training (competency standards, assessments and strategy and learning materials) and also the driven and restraining factors. This research is using descriptive qualitative method with questionnaire, interview, observation and documentation techniques in collecting data. The result will give a big picture of the implementation and show how the implementation of competency based training at tours and travel department SMK 4 Makassar is.
Key words: competency, competency standard, competency based training, competency based assessment, learning materials.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rancangan sistem pendidikan dan pelatihan haruslah didasarkan pada pemahaman yang benar tentang jenis dan tingkat pendidikan dalam kompleksitas yang kian meningkat sehingga program-program pembelajaran dalam berbagai tempat dan situasi senantiasa menunjukkan keterkaitan dan kesepadanan (link and match). Dalam kerangka inilah, dibutuhkan implementasi pelatihan berbasis kompetensi yang dikenal dengan Competency Based Training (CBT). Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah sebuah konsep yang relatif masih baru, namun istilah ini sekarang telah tertanam kuat dibenak hampir semua pihak terkait di bidang pendidikan khususnya di bidang kejuruan, seiring dengan diadakannya penguatan pada pelaksanaan kurikulum edisi 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan adanya analisis terhadap implementasi pelatihan berbasis kompetensi yang telah dilaksanakan selama ini. Olehnya itu dalam penulisan tugas akhir ini akan diungkapkan mengenai “Analisis Implementasi Pelatihan Berbasis Kompetensi pada Program Keahlian Usaha Jasa Pariwisata SMK Negeri 4 Makassar”.
Berdasarkan latar belakang diatas, diidentifikasi beberapa masalah dalam penulisan proyek akhir ini, yaitu; kurangnya perencanaan pelatihan berbasis kompetensi, belum diketahuinya implementasi pelatihan berbasis kompetensi, masih rendahnya kepedulian pendidik pada pelatihan berbasis kompetensi, belum tepatnya pola penilaian pada pelatihan berbasis kompetensi, dan belum diketahuinya dampak pelatihan berbasis kompetensi pada program keahlian usaha jasa pariwisata SMK Negeri 4 Makassar. Hal inilah yang menjadikan alasan untuk lebih jauh mengetahui permasalahan pelatihan berbasis kompetensi di SMK Negeri 4 Makassar. Penulisan tugas akhir ini dibatasi pada “belum diketahuinya implementasi pelatihan berbasis kompetensi”.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, adalah; (1) mengetahui implementasi pelatihan berbasis kompetensi pada program keahlian usaha jasa pariwisata (UJP) SMK Negeri 4 Makassar, (2) memahami pemenuhan komponen pokok dasar pelatihan berbasis kompetensi pada program keahlian usaha jasa pariwisata (UJP) SMK Negeri 4 Makassar, (3) mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi pelatihan berbasis kompetensi pada program keahlian usaha jasa pariwisata (UJP) SMK Negeri 4 Makassar.

LANDASAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
Konsep Kompetensi
Kata “kompetensi” ditinjau dari perspektif epistimologi berasal dari kata “kompeten” atau mampu. Kata mampu di sini diartikan sebagai kemampuan atau keahlian untuk melakukan suatu pekerjaan atau aktifitas. Tinjauan lebih luas mengenai makna kata kompetensi terkait dengan terminologi ketenagakerjaan, adalah “suatu kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk melakukan suatu pekerjaan”(Depdiknas, 2003a:3), ditegaskan pula bahwa “konsep kompetensi difokuskan pada apa yang diharapkan dari seorang pekerja di tempat kerja dan bukan dalam proses belajar, semua aspek pelaksanaan pekerjaan dan yang termasuk di dalamnya bukan hanya tugas kecil dalam arti sempit”. (Thomson, 2004: 4)

Pengertian Competency Based Training
Pelatihan berbasis kompetensi (competency based training) adalah pelatihan kejuruan yang penekanan utamanya terletak pada apa yang dapat dilakukan seseorang di tempat kerja sebagai hasil dari pelatihan (hasilnya), dan karena itu mencerminkan sebuah pergeseran yang semakin jauh dari penekanan pada proses yang terlibat dalam pelatihan (masukan). Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan menurut standar industri tertentu, dan bukan keberhasilan seseorang dibandingkan dengan yang lain dalam sebuah kelompok (Harris, 2004:3)

Komponen Pelatihan Berbasis Kompetensi
Dalam mengimplementasikan pelatihan berbasis kompetensi, ada 4 komponen yang harus diperhatikan, yaitu; (1) standar kompetensi, (2) penilaian, (3) strategi dan materi pembelajaran, (4) kerangka kalifikasi kerja (BNSP, 2006a:27). Dari keempat komponen tersebut, keberhasilan implementasi pelatihan berbasis kompetensi dipengaruhi oleh 3 hal pokok, yaitu; (1) kualitas standar kompetensi, (2) kualitas sistim penilaian dan (3) kualitas strategi dan materi pembelajaran yang dilaksanakan (BNSP, 2006a:33)

Standar Kompetensi
Standar kompetensi merupakan spesifikasi pelaksanaan yang diharapkan dalam pekerjaan (Thomson, 2004:5). Ini berarti standar kompetensi suatu bidang keahlian distrukturkan dengan bentuk bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dalam situasi dan kondisi yang berbeda.
Standar kompetensi adalah pernyataan-pernyataan yang disusun dengan cermat untuk menjabarkan (dalam bentuk hasil) pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk fungsi atau peran kunci di tempat kerja (Thomson, 2004:23)

Penilaian Pelatihan Berbasis Kompetensi
Penilaian adalah proses penentuan nilai hasil pengukuran dibandingkan dengan acuan atau standar tertentu. Sedangkan pengukuran adalah proses kuantifikasi atau pengumpulan bukti-bukti suatu gejala atau obyek menurut aturan tertentu yang dapat dilakukan baik dengan cara tes maupun dengan cara nontes (Depdiknas, 2004:5). Australian National Training Authority (ANTA) mendefinisikannya sebagai, “to determine whether a person is competent they must be assessed against a set of criteria” (ANTA, 2000:16).

Strategi dan Materi Pembelajaran
Menurut Harris (2004:23) “pengembangan program pelatihan berbasis kompetensi harus mengubah tatacara pengaturan yang biasa”. Hal-hal tersebut meliputi: akses masuk dan keluar, kemajuan yang diraih oleh peserta pelatihan, kepegawaian, catatan-catatan prestasi, memadukan belajar didalam dan diluar tempat kerja, penggunaan bahan-bahan, pengakuan terhadap pelajaran terdahulu (RPL).

Faktor Pendukung CBT
Ada tujuh faktor pendukung pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi yaitu; (1) tersedianya standar kompetensi dalam bentuk SKKNI dan SLMA untuk semua kompetensi yang diajarkan, (2) dilaksanakannya pelatihan pemahaman mengenai pelatihan berbasis kompetensi dan pengujian berbasis kompetensi bagi pengajar adaptif, normatif dan produktif program keahlian usaha jasa pariwisata, (3) tersedianya assessor baik internal maupun eksternal, (4) pemahaman peserta didik mengenai pelatihan berbasis kompetensi, (5) dukungan orang tua siswa bagi peserta didik, (6) hubungan yang terjalin dengan pihak industri, (7) tersedianya fasilitas pendukung untuk praktik kompetensi program usaha jasa pariwisata (MTTP, 2005:9).

Faktor Penghambat CBT
Ada tujuh faktor penghambat pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi yaitu; (1) pemahaman stakeholder, (2) perubahan kebijakan nasional dan lokal, (3) perbedaan presepsi dalam implementasi, (4) perkembangan industri yang sulit diikuti oleh sekolah, (5) keterbatasan kemampuan pengajar/instruktur, (6) keterbatasan dukungan peralatan, (7) biaya pemeliharaan dan penggantian peralatan yang cukup mahal (MTTP, 2005:9)
Implementasi Pelatihan Berbasis Kompetensi

Faktor Pendukung
a. Standar kompetensi
b. Pelatihan pemahaman Pelatihan Berbasis Kompetensi/Penilaian Berbasis Kompetensi
c. Tersedianya Assessor
d. Pemahaman Peserta Didik
e. Dukungan Orang Tua
f. Hubungan yang terjalin dengan pihak industri
g. Fasilitas Pendukung Praktik
Faktor Penghambat
a. Pemahaman stakeholder
b. Perubahan kebijakan nasional dan lokal
c. Perbedaan presepsi
d. Perkembangan industri
e. Kemampuan pengajar/instruktur
f. Keterbatasan dukungan peralatan
g. Biaya pemeliharaan dan penggantian peralatan yang cukup mahal

Komponen Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi :
1. Standar Kompetensi
2. Penilaian
3. Strategi dan Materi Pembelajaran


METODOLOGI PENELITIAN

Metode dan Unit Analisis Penelitian
Penelitian merupakan usaha yang dilakukan secara sengaja yang diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari gejala-gejala atau fenomena baru. (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000:18). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. (Suharsimi Arikunto, 2005:234). Berdasarkan hal tersebut metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yang akan mengungkapkan gambaran implementasi pelatihan berbasis kompetensi pada program keahlian usaha jasa pariwisata SMK Negeri 4 Makassar yang telah dilakukan sejak tahun 2001, pemenuhan komponen dasar pelatihan berbasis kompetensi disertai faktor pendukung dan penghambatnya.
Unit analisis adalah unit yang diteliti dan akan dijelaskan serta merupakan obyek penelitian yang dapat berupa individu, perorangan, kelompok, organisasi, masyarakat, hasil karya manusia, instansi dan sebagainya (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000:73).
Berkaitan dengan hal tersebut, unit analisis penelitian ini adalah program keahlian usaha jasa pariwisata SMK Negeri 4 Makassar dengan siswa dan gurunya.

Variabel dan Pengukurannya
Komponen Pokok Pelatihan Berbasis Kompetensi
Standar Kompetensi
· Pemahaman
· Manfaat
· Ketersediaan
· Pengembang
· Susunan
· Penggunaan

Penilaian
· Bukti
· Tujuan
· Pelaksanaan
· Penyusunan kriteria dan perangkat
· Verifikasi
· Rekomendasi
· Sertifikasi

Strategi dan Materi Pembelajaran
· Akses masuk dan keluar
· Kemajuan yang diraih oleh peserta pelatihan
· Kepegawaian
· Catatan-catatan prestasi
· Memadukan belajar didalam dan diluar tempat kerja
· Penggunaan bahan-bahan
· Pengakuan terhadap pelajaran terdahulu (RPL)

Faktor Pendukung
· Standar kompetensi
· Pelatihan pemahaman Pelatihan Berbasis Kompetensi/Penilaian Berbasis Kompetensi
· Tersedianya Assessor
· Pemahaman Peserta Didik
· Dukungan Orang Tua
· Hubungan yang terjalin dengan pihak industri
· Fasilitas Pendukung Praktik

Faktor Penghambat
· Pemahaman stakeholder
· Perubahan kebijakan nasional dan lokal
· Perbedaan presepsi
· Perkembangan industri
· Kemampuan pengajar/instruktur
· Keterbatasan dukungan peralatan
· Biaya pemeliharaan dan penggantian peralatan yang cukup mahal

Prosedur Penarikan Contoh (sampling)
Unit analisis merupakan satu faktor yang dipertimbangkan oleh peneliti dalam menentukan besarnya sampel disamping pendekatan, ciri-ciri khusus yang ada pada populasi dan keterbatasan yang ada pada peneliti (Suharsimi Arikunto, 2005:99). Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini menggunakan populasi yang terlibat dalam implementasi pelatihan berbasis kompetensi pada program keahlian usaha jasa pariwisata SMK Negeri 4 Makassar. Responden dan sumber datanya adalah siswa dan guru usaha perjalanan wisata, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Dikarenakan jumlah siswa usaha perjalanan wisata terdiri dari 3 (tiga) kelas yang berbeda dan jumlahnya cukup besar maka penentuan responden dari siswa dilaksanakan dengan melakukan penarikan sampel siswa. Sampel dari siswa diambil wakil-wakil dari tiap-tiap kelompok siswa kelas 1,2 dan 3 yang mengikuti program usaha jasa pariwisata pada SMK Negeri 4 Makassar. Sampel ditentukan dengan mempergunakan formula Slovin (Slovin dalam Umar, 2000:176). Berdasarkan formula perhitungan tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian ini dari kelompok siswa adalah 72 (tujuh puluh dua) siswa program studi usaha perjalanan wisata. Jumlah keseluruhan responden dari penelitian ini adalah 86 orang, yaitu 10 orang guru, 72 orang siswa, 1 orang kepala sekolah dan 3 orang wakil kepala sekolah.

Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini mempergunakan teknik: (1) angket, yaitu membagikan angket/kuesioner kepada responden, (2) wawancara, yakni melakukan tanya jawab secara langsung kepada siswa dan guru usaha perjalanan wisata, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, (3) dokumentasi, yaitu mencatat data-data sekunder yang dianggap relevan dengan permasalahan, baik berupa ketersediaan standar kompetensi, pola pengujian, strategi dan materi pembelajaran serta laporan mengenai faktor pendukung dan penghambat implementasi pelatihan berbasis kompetensi, dan (4) observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung dan interaksi terhadap pelaksanaan implementasi pelatihan berbasis kompetensi pada program keahlian usaha jasa pariwisata SMK Negeri 4 Makassar.
Agar reliabilitas dan validitas data dapat dipertanggungjawabkan, maka dalam penelitian ini dipergunakan instrumen penelitian sebagai berikut: (1) kuesioner dipergunakan untuk menghimpun data responden tentang implementasi pelatihan berbasis kompetensi, (2) pedoman wawancara berupa daftar pertanyaan yang disusun secara sistematik untuk dijawab oleh responden kaitannya dengan implementasi pelatihan berbasis kompetensi, dan (3) daftar cocok (checklist), berupa daftar pengamatan untuk menilai implementasi pelatihan berbasis kompetensi pada program keahlian usaha jasa pariwisata SMK Negeri 4 Makassar.

Metode Analisis Data
Kegiatan analisis data dari seluruh responden dilakukan dengan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data, menyajikan data, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji permasalahan yang telah diajukan. Data yang terkumpul tersebut diolah secara deskriptif melalui analisa deskriptif kualitatif. Untuk mempermudah pengolahan datanya, digunakan alat bantu penghitungan komputer yaitu dengan menggunakan program SPSS versi 13.

Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai pada bulan Agustus s.d. September 2007 pada program keahlian usaha jasa pariwisata SMK Negeri 4 Makassar.

DAFTAR PUSTAKA
Australian National Training Authority (ANTA). 2000. Conducting Assessment. Victoria: Mercury Printeam.
Badan Nasional Stertifikasi Profesi (BNSP). 2006a, Assessor Training, Jakarta: Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Depdiknas. 2003a. Pengembangan Standar Kompetensi, Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Harris. 2004. Memahami Pelatihan Di Tempat Kerja, Lihat: Getting To Grips With. The National Centre for Vocational Education Research Ltd, Australia. Kensington Park, Leabrook SA 5068 Australia. Jakarta: Proyek Kerja sama Departemen Pendidikan Nasional.
Kusmayadi dan Sugiarto. 2000. Metodologi Penelitian dalam bidang Kepariwisataaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Makassar Tourism Training Project. 2005. Laporan Kegiatan 2005. Makassar: SMK Negeri 4 Makassar.
Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Thomson. 2004. Memahami Pengambangan Standar Kompetensi. Lihat: Getting To Grips With. The National Centre for Vocational Education Research Ltd, Australia. Kensington Park, Leabrook SA 5068 Australia. Jakarta: Proyek Kerja sama Departemen Pendidikan Nasional.
Umar. 2000. Metoda Statitisk. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
[1] Rancangan Judul Penelitian
[2] Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta, Program Studi Usaha Perjalanan Wisata
[3] Dosen Pembimbing

My Curriculum Vitae

Curriculum Vitae


NAME: MUSTAFA, SST.Par, M.Pd
called as “Tope”


Personal Address
Jl Tinumbu Lorong 148 A
Makassar South Sulawesi
Indonesia

Office Address
SMK Negeri 4
Jl Bandang No140
Makassar South Sulawesi
Indonesia

Email Address topemakassar @yahoo.com
my blog http://mustafatope.blogspot.com
Phone 62-411 330514 / 0411-5793307
Fax (office) 62-411 334740
Mobile Phone 0812 420 7707

Nationality: Indonesian

date of birth: 27 March 1973


QUALIFICATIONS - Indonesia and Australian

Program of Study/Institute/Location/Completed
Diploma III Tours and Travel
Tourism Education and Training Centre (BPLP)
Bandung, West Java 1994

Certificate III in Teaching and Learning (Education Technology)
IKIP Bandung
Bandung, West Java 1994

Certificate III - Tours and Travel
North Sydney Institute of TAFE
Sydney – NSW, Australia 1999

Certificate in National Teaching and Learning
North Sydney Institute of TAFE
Sydney – NSW, Australia 1999

Certificate III Workplace Assessor
CIT – Canberra
Canberra-Australia 2001

Certificate IV Training and Assessment
Box Hill Institute of TAFE
Makassar 2006

Bachelor Degree Travel and Tourism Management
Sekolah Tinggi Pariwisata TRISAKTI Jakarta (Trisakti Institute of Tourism
Jakarta Dec 2007

Master Degree Educational Management
Makassar State University (UNM)
Makassar June 2010

SHORT COURSES, SEMINARS AND WORKSHOPS COMPLETED –
Indonesia and Overseas

English Course - TOEIC & TOEFL
School for International Training
Jakarta 1998
(4 months)

Tourism Development in Indonesia Seminary
Sheraton Media Hotel
Jakarta 1998
(one day)

Tourism Seminary Pasca Crisis
Tourism Academy of Ujung Pandang
Ujung Pandang 1999
(one day)

Dual System (PSG)
Directorate General of Education
Jakarta 1996
(3 weeks)

National Assessment
Directorate General of Education
Jakarta 1997
(1 week)

Information Technology - Web Design
Designing and Producing Multimedia for Instructional Course
SEAMEO – Voc- tech Brunei Darussalam
Malang 4 Nov – 18 Nov 2000

Guiding Training of Trainer
Dit. Ditendik Depdiknas
Jakarta 21 May – 30 May 2001

Curriculum Based Training
Ausaid – MTTP
Makassar 21 – 22 June 2001

Planning and Delivery Course for CBT
Ausaid – MTTP
Makassar 02 – 03 July 2001

Information technology for education (Multimedia Instructional Material WEB BASED)
CPSC – Manila
Bhopal –INDIA Sep 2001
(3 weeks)

Master Assessor and CBT/CBA as Framework
Ausaid – MTTP
Canberra – ACT Australia Oct – Nov 2001
(4 weeks)

English Workshop for International Industry Training Preparation
DIKDASMEN – Jakarta
Jakarta July – Oct 2002

English Debating Adjudicator Workshop
PPPGK – RISE
Jakarta July 2003

Curriculum 2004 Facilitator
Dikdasmen
Jakarta May 2004

National Curriculum based on Institutional Improvement
Dikdasmen - Bandung Sep 2006
(5 days)

Documentation of ISO 17024 – BNSP 201/202/206 –
(conducted by Ministry of Tourism and Culture of Indonesia)
Makassar 2006
(1 week)

Assessor License BNSP – Jakarta 2007
(Conducted by Ministry of Tourism and Culture of Indonesia)
Makassar - 2006
(1 week)


International Workshop of Creating and Learning Outbound,

Jakarta, March 2007


Common Curriculum Tourism of ASEAN,

Jakarta (Jul 2008)


Education National Curriculum (Oct 2009)


International Leadership Training (ILT) Labour Market
TVET and Corporate HRD
Germany
June 2010 - May 2011
(1 year)

·

·



ON THE JOB TRAINING - Indonesia and Australia
PT. Garuda Indonesia Airlines
Reservation, Ticketing, Passenger Handling & Cargo
Jakarta 1992 – 1993
(6 months)

PT. Indah Wisata Tours and Travel
Reservation, Ticketing, Tour, Umroh and Hajj, Accounting and Administration of Travel Agency
Jakarta 1998
(1 ½ months)


SMILE International Tours and Travel
Reservation, Ticketing, Tour, Accounting and Administration of Travel Agency & Travel opration
Maroubra-NSW, Australia 1998
(4 months)

Tour Hosts
MICE Organizer and Travel Operation
Sydney – NSW
Australia 1998
(5 months)


LANGUAGE and ASSESSOR QUALIFICATIONS

TOEFL – Institutional Paper Based
Score : 527
Test Date : 10 May 2007
Test Center No: STN11568A – Briton TOEFL iBT CENTER MAKASSAR

TOEIC - International
Score : 830
Test Date : 6 August 2007
Test Center : PT. ITC Jakarta (ETS Authorized)

Master Assessor in Workplace Assessor Training and Assessment - National Board for Professional Certification (BNSP)
Reg No : MET.000.0000333 2006
Issued date : 8 December 2006
Issued by : BNSP (National Board for Professional Certification) INDONESIA



MUSTAFA